Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer BAGIAN KEEMPAT ~ 가 치 승토링 (KACI STORY)

Jumat, 24 April 2015

BAGIAN KEEMPAT






“maaf, ini pesawat dengan Negara tujuan India kan?” aku bertanya kepada pramugari yang memberikanku minum. Ia juga menyodorkan makanan dan itu membuat air liurku keluar. Namun aneh dengan ekspresi pramugari ini. Ia malah mengerutlan kening hingga kedua alisnya hampir tersambung. Dengan lihat ekspresi seperti itu aku- mengulang pertanyyaan yang sama.
“kita terbang menuju india, bukan?”
“bukan mbak. Sekarang kita menuju Bandara internasional incheon, di Korea Selatan. Ada lagi yang ingin ditanyakan?”
Inheon? Korea Selatan? Yang benar saja. Apa tadi si Leon salah beli Tiket? Berbagai pertanyaan mengantri di kepalaku meminta untuk dijawab. Tapi aku sendiri tidak tau jawabannya dan tidak tahu haru mencari jawaban kemana. Hanya mencoba mengulang ingatan dan sulit untuk pecahkan. Aku ingat-ingat saat masuk bandara, beli tiket, menunggu diruang tunggu ditemani Leon, ada keributan di pintu masuk bandara, dan… ahhh aku tidak ingat lagi. Kugelengkan kepala dan mencoba merefresh memori. Siapa tahu aku menemukan alasan mengapa bisa aku berada di pesawat yang menuju Korea Selatan ini.
Laki laki yang duduk disampingku mencoba menanyaiku dengan bahasa korea. Tapi aku mengerti karena sering mendengar kata-kata itu dalam drama korea. Perlu aku beritahukan bahwa aku adalah salah satu penggemar drama korea. Aku paling suka drama dengan genre comedi romantic. Banyak kaset drama yang aku beli. Tentu saja bajakan semua. Yah hanya untuk sekali tonton. Sudah bertahun tahun aku menggilai drama korea. Orang orang seling menyebutnya K-Drama (Korean drama). Saking sukanya aku sampai belajar tulisan hangul (tulisan korea). Dan actor idolaku adalah Ji chang wook. Dia terakhir nongol di drama Healer. Aku nonton drama itu sampai 2 kali. Dan terakhir dia fans meetng di Jakarta katanya. Tapi aku tidak segila itu sampai harus bela belain datang ke Jakarta untuk bertemu dia. Di internet juga banyak pemberitaan dia. Dan itu cukup memuaskan rasa ingin tahuku. Setidaknya aku tahu dia lebih tua dariku satu tahun.
“kamu kenapa?” laki laki disampingku mengulang pertanyaannya tadi yang lama belum aku jawab.
“tidak apa-apa.” Yah jawab begitu gampang dalam bahasa korea aku tahu. Tapi saat aku sadar pramugari sudah pergi sehingga aku tidak bisa bertanya lagi. Aku bangun dan pergi ke toilet. Kulihat wajahku di cermin masih sama seperti saat aku berangkat. Tidak ada yang berubah. Bahkan baju yang aku kenakan juga masih sama. Karena tahu kan, aku belum mandi dari kemarin sore. Ihihi. Aku kembali ketempat dudukku. Tidak apa-apa bisikku. Lihat saja nanti apa yang akan terjadi setibanya di korea. Sekarang makan saja dulu. Terlihat menggiurkan. Dan semuanya ku makan dengan lahap. Aku tidak malu untuk meminta makanan lagi. Karena aku kelaparan.
Perjalanan udara membutuhkan berja-jam untuk sampai di Korea Selatan. Tidak terbayang jika perjalanan menggunakan jalur laut. Sepertinya bisa berbulan-bulan. Tapi bagaimana kabar Leon? Dia seorang model yang berwajah maskulin. Setahuku Thailand cowok nya cantik-cantik. Tapi Leon beda. Dia terlihat gagah dan gentle. Sepertinya aku kepincut. Dia juga baik dan ramah. Mungkin karena wajahku terlihat ramah makanya dia berani membantuku dan berbaik hati untuk ngobrol. Mendengar ceritanya dia jadi ingat salah satu film tentang gay. Ternyata tidak semenyenangkan yang ditunjukan di film.
Sesampainya di Bandara internasional incheon aku masih mengira ini adalah India. Tentu saja salah. Laki laki yang tadi duduk disampingku menyodorkan trolly dengan banyak koper besar diatasnya. Dia memintaku untuk mengikutinya. Setelah sampai dimobil jemputan aku disuruhnya masuk.  Dia masuk setelahku dan mengajakku berbicara. Kali ini bicaranya terlalu cepat sehingga sedikit sekali yang bisa aku mengerti. Akhirnya cengo dong aku. Tapi Yang aku tahu dia bilang namanya adalah Seo woo. Park Seo Woo . Terpikir untuk jawab iya saja daripada diturunin ditengah jalan.
Tibalah didepan sebuah gedung tinggi yang cukup artistic. Kembali lagi aku disuruh mengikuti Seo Woo. Dia berjalan sangat cepat melewati lobi dan mulai masuk lift. Sekarang aku mengerti. Aku disuruh berjalan secepat dia. Tapi aku masih bingung. Dia mau bawa aku kemana dan dia siapaku? Tibalah di lantai terakhir. Dia masih berjalan cepat ke ujung lorong dan tetap memnyuruhku mengikutinya. Sampailah di depan sebuah pintu yang menyeramkan. Suasananya sepi. Dia berhenti dan menyuruhku masuk. Aku ngikut saja. Kemudian dia meninggalkanku dengan kata terakhirnya adalah “untuk sementara anda tinggal disini. Kontraknya akan kami buat besok. Karena presiden sekarang sedang sibuk”. Aku hanya mengangguk dan dalam muka datar mengikuti dia. Saat dia tau aku mengikutinya dari belakang dengan menggunakan bahasa isyarat dia menyuruhku untuk tinggal.

#bersambung ke BAGIAN KELIMA...

0 komentar:

Posting Komentar