CERITA WANITA (Chapter 1)

Sebuah lagu Daerah mengalun mengalirkan pesona ketenangan. Setiap pelanggan seolah berada di puncak gedung dengan ketinggian menyentuh langit sambil menikmati semilir angin pagi. Tawa menggelitik seakan berbisik dari masing-masing pemiliknya. Ditemani kopi hangat yang disuguhkan dalam cangkir unik berbentuk setengah bola dengan cheese cake berbentuk segitiga hasil potongan tangan ahli yang berasal dari satu lingkaran penuh. Bisik cerita seakan berloncatan dari mulut satu ke mulut lainnya. Ada yang langsung mengisi gendang telinga ada juga yang seakan bingung mencari tempat tujuan karena dia diabaikan. Lebih dari lima meja terisi oleh pelanggan yang setiap mejanya lebih dari satu orang. Dengan berbagai balutan busana ibu kota dari anak remaja sampai orang tua yang masih merasa dirinya muda.

“mbak, saya minta menu andalannya ya!”

Seorang laki yang sudah pasti terlihat seperti meragukan kualitas café sedang meminta sesuatu yang terbaik yang akan mengguncangkan lidahnya. Tentu saja ia adalah wajah baru yang penasaran. Ia membawa setumpuk pertanyaan memasuki café. Duduk dipojokan mengangkatkan sebelah kakinya untuk disilangkan. Mengeluarkan sebuah laptop dari tas ranselnya dan ia mulai berbicara sendiri sambil memandangi laptopnya. Ia tertawa sepuas hatinya. Sesekali ia terdiam kemudian tertawa terbahak seolah menunjukan bahwa ia bahagia. Memang tidak ada yang tahu apa yang sedang dirasakannya karena inilah pertama kali cerita akan dimulai.

“silahkan mas, ini menu andalan kami. Seangkir kopi hangat dengan chese cake yang lembut. Kalau butuh bantuan panggil saya saja. Selamat menikmati…”

Seseorang yang menyuguhkan menu andalan kepada pelanggan barunya dengan penasaran. Apa kata pertama yang akan keluar dari mulut laki-laki ini setelah mencobanya. Tapi ternyata ia sama sekali tidak memberikan komentar apapun. 

“Zebi!”

Seseorang memanggilnya dipintu masuk. Ia berjalan tergesa menuju seorang wanita yang sedang menunggu komentar pelanggan barunya. Iya, namanya zebi. Perempuan 30 tahun yang meniti karir membuka café sejak ia berusia 26 tahun karena hobinya. Ia memiliki seorang sahabat yang sangat perfeksionis yang juga seorang model kenamaan dinegeri ini. Namanya Harum. 

Bersambung......